KodeKodingan - Dalam tutorial belajar PHP kali ini, kita akan mempelajari mengenai Aturan Dasar Penulisan Kode PHP.
Akan tetapi, PHP membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive) untuk penamaanvariabel, sehingga $nama, $Nama dan $NAMA akan dianggap sebagai 3 variabel yang berbeda. Sering kali error terjadi dikarenakan salah menuliskan nama variabel, yang seharusnya menggunakan huruf kecil, ditulis dengan huruf besar.
Walaupun contoh pertama lebih menghemat tempat, namun saya lebih menyarankan contoh kedua, dimana kita mengusahakan agar setiap statement berada pada satu baris saja, dan menambahkan beberapa spasi di awal untuk memudahkan membaca kode program.
Belajar PHP |
Seperti bahasa pemograman lainnya, PHP juga memiliki aturan penulisan seperti case sensitifity (perbedaan antara huruf besar dan kecil), cara mengakhiri sebuah baris perintah, dan pengaruh penggunakan spasi dalam membuat kode program PHP. Berikut adalah aturan dasar penulisan kode PHP:
1. Case Sensitivity (perbedaan huruf besar dan kecil) dalam PHP
PHP tidak membedakan huruf besar dan kecil (case insensitive) untuk penamaan fungsi (function), nama class, maupun keyword bawaan PHP seperti echo, while, dan class. Ketiga baris berikut akan dianggap sama dalam PHP:
<?php
Echo “Hello World”;
ECHO “Hello World”;
EcHo “Hello World”;
?>
Akan tetapi, PHP membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive) untuk penamaanvariabel, sehingga $nama, $Nama dan $NAMA akan dianggap sebagai 3 variabel yang berbeda. Sering kali error terjadi dikarenakan salah menuliskan nama variabel, yang seharusnya menggunakan huruf kecil, ditulis dengan huruf besar.
<?php
$rizky="Rizky";
echo $Andi; // Notice: Undefined variable: Rizky
?>
Untuk mengatasi perbedaan ini, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh kode PHP, termasuk variabel, fungsi maupun class. Jika membutuhkan nama variabel yang terdiri dari 2 suku kata, karakter spasi bisa digantikan dengan underscore (_)2. Penulisan Baris Perintah dalam PHP
Statement (baris perintah) di dalam PHP adalah kumpulan perintah PHP yang menginstruksikan PHP untuk melakukan sesuatu. Baris perintah ini bisa terdiri dari satu baris singkat (seperti perintah echo untuk menampilakan text di layar) atau bisa sesuatu yang lebih rumit dan terdiri dari beberapa baris, seperti kondisi if, atau kode perulangan (loop).
Berikut adalah contoh beberapa baris perintah dalam PHP:
<?php
echo "Hello, world";
sebuah_fungsi(21, "kodekodingan");
$a = 1;
$nama = "kodekodingan";
$b = $a / 25.0;
if ($y == $z) {
echo "Tampilkan Tabel";
}?>
Terlihat dari beberapa contoh baris perintah diatas, PHP menggunakan tanda semicolon (titik koma) “;” sebagai tanda akhir baris perintah.
Kumpulan baris perintah yang menggunakan tanda kurung kurawal seperti kodisi IF atau perulangan (loop) tidak membutuhkan tanda titik koma setelah kurung penutup.
<?php
if (true) {
echo "Perintah dijalankan"; // tanda titik koma harus ditulis
} // tidak diperlukan tanda titik koma setelah tanda kurung kurawal
?>
3. Karakter Spasi dan Tab dalam PHP
Secara umum, karakter spasi dan tab diabaikan di dalam eksekusi program PHP. Anda boleh memecah sebuah statement menjadi beberapa baris, atau menyatukan beberapa statement dalam sebuah baris yang panjang. Seperti contoh berikut:
<?php
echo "Ini kalimat pertama"; echo "Ini kalimat kedua"; $nama="kodekodingan";
?>
Baris perintah itu sama artinya dengan
<?php
echo "Ini kalimat pertama";
echo "Ini kalimat kedua";
$nama = "kodekodingan";
?>
Walaupun contoh pertama lebih menghemat tempat, namun saya lebih menyarankan contoh kedua, dimana kita mengusahakan agar setiap statement berada pada satu baris saja, dan menambahkan beberapa spasi di awal untuk memudahkan membaca kode program.
1 komentar
TERIMA KASIH GAN, INFORMASINYA SANGAT MEMBANTU.
My blog
EmoticonEmoticon